Khutbah
Khutbah adalah
seni menyampaikan pesan, gagasan atau pikiran kepada orang lain secara lisan
dengan teknik dan retorika tertentu.
Tujuan Khutbah
Adapun tujuan khutbah adalah sebagai
berikut:
- Menyeru kepada kebaikan
- Mengajak kepada yang ma’ruf
- Melarang kepada yang mungkar
Seperti yang
dijelaskan dalam al-Qur’an surat
Ali Imran, ayat 104;
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: Hendaknya diantara kamu
semua sebagai umat yang mengajak kepada kebaikan, memerintah kepada yang ma’ruf
dan melarang kepada yang mungkar, dan mereka itulah termasuk orang-orang beruntung.
Tahap Penyiapan Khutbah
Pada tahap penyiapan khutbah mesti melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
- Pemilihan Tema
- Penyusunan kerangka khutbah
- Pencarian dalil dan argumentasi
- Penyampaian/ retorika
Tahap Penyusunan Kerangka Khutbah (out line)
Pada tahap ini adalah menentukan dan menyusun :
- Tema
- Judul
- Mukadimah
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Penutup
Tahap Pemilihan Tema:
- Memperhatikan kondisi psikologi audiens
- Memperhatikan tingkat intelektualitas audiens
- Memperhatikan konteks waktu dan suasana
Contoh Kerangka Khutbah:
- Tema: Taqwa Kepada Allah SWT
- Judul: Ciri-ciri orang yang bertaqwa
- Pendahuluan: realitas Masyarakat di sekitar kita
- Pembahasan: Relasi antara iman dan taqwa, kriteria orang yang bertaqwa menurut al-Qur’an
- Penutup: Ajakan untuk menempuh jalan sebagai orang yang bertaqwa, ajakan untuk meningkatkan ketaqwaan kita.
Tahap Pencarian Dalil dan Argumentasi
Pada tahap ini
kita mesti mencari justifikasi dari dasar-dasar agama Islam untuk
memperkuat isi khutbah sesuai tema yang kita paparkan. Adapan dalil atau
argumentasi tersebut bisa bersumber
dari:
- Al-Qur’an
- Hadis
- Kehidupan al-salafussalih
- Pendapat ulama’ dan tokoh
- Contoh
- Kasus-kasus di masyarakat
Tahap Penyampaian Khutbah
Pada saat menyampaikan materi atau isi
khutbah, kita harus memperhatikan beberapa hal sebagaimana tersebut di bawah
ini:
- Menggunakan bahasa yang mudah difahami audiens
- Menghindari penggunaan bahasa yang sulit difahami
- Menggunakan bahasa yang singkat dan padat
- Menjelaskan materi dengan secara sistematis dan logis
- Sesuai dengan durasi waktu yang tersedia
Pengembangan Materi Khutbah
Supaya isi
materi khutbah menjadi kelihatan aktual dan kontekstual maka kita bisa
Mengembangkan
isi materi khutbah tersebut.
Misal pada saat muqadimah
(pendahuluan) kita bisa :
- Menyebutkan pokok masalah yang dibahas
- Menghubungkan dengan peristiwa yang paling aktual
- Menghubungkan dengan sejarah masa lalu
- Memulai dengan pernyataan yang mengejutkan
- Mengajukan pernyataan yang provokatif
- Menyatakan kutipan
- Menyatakan kisah kehidupan seseorang
- Menceritakan pengalaman pribadi
Atau pada saat
menjelaskan Isi Khutbah bisa dikembangkan dengan:
- Penjelasan
- Contoh
- Perbandingan
- Kutipan
- Statistik
- Penegasan
Atau pada saat penutupan bisa dikembangkan dengan:
- Menegaskan kembali pokok bahsan
- Menyimpulkan sebagai bahan renungan
- Mengajak audiens untuk melakukan tindakan tertentu
- Mengutip pendapat tokoh, al-Qur’an, Hadis, peribahasa yang popular
Rukun Khutbah Jum’at:
- Dibuka dengan ucapan tahmid (pujian kepada Allah SWT)
- Membaca shalawat atas Nabi.
- Berwasiat taqwa
- Membaca ayat suci al-Qur’an walau satu ayat.
- Berdo’a untuk kaum Muslimin Pada Khutbah ke 2
Sunnah Khutbah Jum’at:
- Disampaikan di atas mimbar
- Menghadap ke arah jamaah Jum’at
- Memberi salam setelah naik ke mimbar
- Duduk setelah memberi salam
- Berdiri dalam berkhutbah
- Duduk di antara dua khutbah
- Mengeraskan suara
- Mudah dicerna oleh jama’ah
- Singkat
- Tartib rukun khutbah
- Membaca do’a untuk kaum muslimin di akhir khutbah kedua
Khutbah Id:
(Perbedaannya dengan Khutbah Jum’at)
- Disampaikan setelah shalat Id
- Dibuka dengan takbir
Komentar
Posting Komentar