Kejayaan Islam di depan Mata
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر 9×
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ،
اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ
هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، نَحْمَدُهُ
وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ
لاَ يَمُوْتُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَ لاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ. وأُصَلِّيْ
وَاُسَلِّمُ عَلَى الْقَائِدِ وَالْقُدْوَةِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، وَمَنْ دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ
وَمَنْ جاَهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ
اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ
تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ!
Allahu
Akbar 3x Walillahil Hamd
Yaa
Allah, Yaa Rahman, inilah hamba-hambu-Mu, datang bersimpuh di hadapan
kebesaran-Mu. Inilah, yaa ‘Aziiz, makhluk-makhluk-Mu yang lemah dan tak
berdaya, duduk di hadapan altar kemuliaan dan keagungan-Mu. Yaa Ghaani, inilah
orang-orang fakir yang menundukkan kepala karena malu kepada-Mu, kini
menengadahkan tangan-tangan kami untuk memohon belas kasih-Mu.
Yaa
Allah, Yaa Rahman, yaa Rahiim. Kami semua hamba-hamba Mu yang lemah, datang
memohon rahmat Mu. Sekalipun dengan tertatih-tatih, kami berupaya mendekatkan
diri kepada-Mu, berharap kasih sayang-Mu. Setiap malam kami berusaha membaca
al-Quran untuk memahami petunjuk-Mu. Setiap saat kami menyeru asma Agung-Mu.
Semua itu, yaa Rahman, tak lain hanyalah untuk menggapai ridla Mu.
Allahu
Akbar 3x Walillahil Hamd
Hadirin
yang dimuliakan Allah. Di bulan Ramadhan, kita semua merasa sangat berbahagia,
tak terasa berlinang air mata, mengingat akan kealpaan, dosa, kelalaian, dan
kemaksiatan diri. Inilah bulan tempat kita berkaca dan memperbaiki diri. Inilah
Bulan penuh ampunan. Ampunan atas seluruh dosa kita sebelumnya, sehingga kita
bagaikan manusia yang terlahir kembali. Subhanallah Allahu Akbar.
Ada
getar keharuan dalam hati kita. Ramadhan yang penuh berkah, berlimpah rahmat,
dan ampunan Allah, telah meninggalkan kita. Akankah kita bertemu dengan
Ramadhan berikutnya? Wallahu a’lam. Kita tidak tahu.
Tapi
ada pertanyaan penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita. Apa yang kita
dapatkan melalui puasa kita sepanjang bulan Ramadhan kemarin? Benarkah kita
menjadi makin bertakwa? Bila benar, mengapa semua itu tidak berkorelasi dengan
upaya perbaikan kondisi masyarakat dan umat di sekitar kita? Kemiskinan tetap
merajalela, korupsi makin menggila, penindasan tak kunjung reda, kerusakan
moral, pornografi dan pornografi serta beragam bentuk kriminalitas makin tak
terkira. Lihatlah apa yang terjadi di sekeliling kita. Hidup semakin terasa
berat. Beban ekonomi dan sosial seolah tak tertahankan. Antri minyak di
mana-mana. Sementara, segelintir orang bergelimang dalam kemewahan. Dengarlah
pula jerit tangis saudara-saudara kita seiman di Palestina, Irak dan Afghanistan
serta negeri lainnya. Mereka melewati bulan Ramadhan di tengah ancaman senjata.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya serta kaum zionis tanpa henti terus
menumpahkan darah, melecehkan kehormatan dan merampas kekayaan umat di sana. Sampai kapan semua
ini akan berakhir?
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,…!
Inilah
sekilas wajah umat Islam saat ini. Umat yang disebut Allah sebagai khayra
ummah, kini menjadi pecundang bukan pemenang, terpuruk di segala bidang.
Mengapa semua ini terjadi? Jika kita meneliti dengan cermat, sesungguhnya
penyebab utama dari keterpurukan umat Islam adalah pada fakta, bahwa umat Islam
tidak lagi bersatu dalam satu kepemimpinan seorang Khalifah, dan kehidupan umat
tidak diatur dengan aturan Islam tapi dengan sistem Kapitalisme Sekular. Aturan
Allah SWT diabaikan. Padahal Allah SWT berfirman:
ô وَمَنْ أَعْرَضَ عَن
ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
﴿١٢٤﴾
Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
(TQS. Thaha[20]:124)
Allahu
Akbar 3x Walillahil Hamd
Hadirin
jamaah shalat ‘Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT
Kita
akan lepas dari keterpurukan bila kita menanggalkan Kapitalisme dan kembali
kepada syariah Islam. Kini Kapitalisme sedang menunggu kehancuran dirinya
sendiri. Banyak bukti yang menunjukkan hal tersebut. Di antaranya:
Pertama,
Kapitalisme melahirkan ketidakadilan (inequality) atau kesenjangan
ekonomi di tengah masyarakat. Tiga belas ribu keluarga terkaya di Amerika saat
ini memiliki pendapatan yang sama dengan 20 juta orang penduduk paling miskin.
Tiga belas ribu keluarga itu memiliki pendapatan 300 kali lipat dari pendapatan
keluarga rata-rata. Di Indonesia, puluhan juta orang berpenghasilan kurang dari
satu dollar atau sekitar Rp 9.200 per orang perhari. Tapi tidak sedikit orang
yang untuk satu kali makan siangnya saja menghabiskan Rp 150.000.
Kedua,
Kapitalisme adalah sistem yang menjajah. Kapitalisme dunia hanya dapat
mempertahankan hidupnya lewat eksploitasi yang dilakukan atas Dunia Ketiga.
Dunia Ketiga, termasuk Indonesia,
dijadikan sebagai daerah pinggiran (periphery) yang sangat bergantung
pada, dan dieksploitasi oleh, kekuatan-kekuatan kapitalis negara-negara besar.
Ketiga,
Kapitalisme yang secara teoritis memberikan kesempatan sama (equality of
opportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat
diskirminatif, bahkan rasis. Hanya mereka yang dekat kepada pusat kekuasaan
saja yang lebih banyak mendapatkan akses informasi, modal, dan kesempatan. Diskriminasi
juga berlanjut di bidang hukum. Dengan kekuatan dana yang dimiliki, para
pemilik modal mampu membeli hukum. Akhirnya proses hukum tidak berjalan sebagai
mana mestinya atas mereka. Lepasnya para konglomerat hitam pengemplang dana
ratusan triliun rupiah dana BLBI adalah bukti yang sangat nyata.
Keempat,
semboyan Kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih
besar” (to produce, to produce and to produce) menyebabkan keserakahan
dan berkembangnya kehidupan yang materialistik. Akibat mementingkan produksi
atas segala-galanya itu, kapitalisme pada umumnya merusak ekologi yang
seharusnya dilestarikan. Polusi udara, sungai dan lautan, banjir dan longsor,
sesungguhnya berasal dari keserakahan kapitalisme yang bernafsu menjalankan produksi
tanpa batas.
Kelima,
Kapitalisme menciptakan pola hidup konsumeris. Hal ini melahirkan “masyarakat
pembosan” (throw-away society). Manusia-manusia dalam masyarakat
kapitalis tidak ada yang betah bergaul dengan barang-barangnya dalam tempo
relatif lama. Kecenderungan ini juga menghinggapi kehidupan perkawinan mereka
dengan gonta ganti pasangan. Hasilnya, di Austria orang bisa berganti pasangan
30 kali dalam setahun. Angka perceraian pun tinggi (throw-away marriage),
praktek pelacuran, pornografi dan porno aksi berkembang. Di AS berdasarkan
angka statistik nasional, 1,3 perempuan diperkosa setiap menitnya, dan 1.872
perhari ---683.280 pertahun (Islam the Choice of Thinking Women). Di
Amerika diperkirakan setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dilakukan
dengan bayaran uang yang telah disepakati kedua belah pihak.
Keenam,
demi kepentingan ekonominya, kekuatan-kekuatan kapitalis selalu bersikap
double-standard. Mereka bicara soal penentuan nasib sendiri dan demokrasi, tapi
mereka mendukung penguasa diktator seperti Musharraf dan Karimov. Mereka
berteriak tentang supremasi hukum dan perdamaian, namun faktanya mereka
menjajah, menjarah dan membunuh di mana-mana. Di Irak saja lebih dari 650.000
jiwa dihabisi. Mereka seakan berbuat baik dengan menawarkan pemotongan hutang,
tapi mereka menjerat leher dunia dengan IMF dan Bank Dunia. Mereka bicara
pemberantasan korupsi, tetapi mereka menggelontorkan uang ratusan juta dollar
kepada para penguasa di negeri-negeri Muslim untuk menelorkan undang-undang
yang menguntungkan mereka. Mereka berbicara masalah HAM tapi mereka melakukan
penyiksaan biadab di Guantanamo,
Abu Ghraib, dan penjara-penjara rahasia.
Semua
itu menunjukkan, bahwa Kapitalisme di bawah pimpinan AS dan negara-negara Kafir
penjajah lainnya, telah kehilangan otoritas moralnya untuk memimpin dunia.
Realitas itu pun menggambarkan bahwa peradaban Kapitalisme telah memasuki
kemunduran yang permanen. Melihat bukti-bukti kerusakan itu, sudah semestinya
kita menghentikan sekarang juga sistem rusak buatan manusia itu. Kita perlu
pengganti. Tidak ada solusi alternatif kecuali syariah! Dan syariah itu
diterapkan oleh Khilafah, karena Khilafah pula satu-satunya yang mampu
menyatukan umat Islam di seluruh dunia.
Hadirin
jamaah Rahimakumullah,
Bila
demikian, nyatalah bahwa Kapitalisme itu sudah berada di ujung tanduk.
Sebaliknya, Khilafah sudah ada di depan mata. Mengapa?
Pertama,
bangkitnya kesadaran umat secara menyeluruh, bukan hanya di Indonesia,
tetapi di seluruh dunia; bahwa mereka miskin, lemah dan tidak berdaya, karena
mereka tidak bersatu dan terjajah, atau belum merdeka. Karena itu, kesadaran
untuk bangkit dan merdeka pun menyeruak di mana-mana. Kapitalisme global telah
menjadi musuh bersama umat, bahkan bukan saja umat Islam, tetapi juga seluruh
umat manusia.
Kedua,
bangkitnya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada agamanya. Ini bisa dilihat
dari tingginya survei-survei yang dilakukan di negeri kaum Muslim, yang
menggambarkan tingginya keinginan mereka untuk menerapkan syariah. Bahkan,
mereka juga mendambakan kesatuan dunia Islam dalam satu negara Khilafah. Bukan
hanya itu, maraknya syiar dan kegiatan keislaman yang dilakukan oleh seluruh
kelompok umat Islam, bukan saja kalangan santri, tetapi juga berbagai kalangan
lainnya.
Ketiga,
bangkitnya sentimen umat anti penjajah, juga membawa kesadaran baru mereka
terhadap para antek dan komprador penjajah yang selama ini menjadi kakitangan
mereka. Lebih jauh, juga ditunjukkan dengan ketidakpercayaan umat untuk tidak
memilih mereka dalam proses pemilu, yang ditunjukkan dengan tingginya angka
golput di hampir seluruh Pilkada.
Pada
sisi lain, Allah SWT telah berjanji kepada kita:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى
لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ ﴿٥٥﴾
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS.
An-Nur
[24]: 55).
Dan,
Rasulullah saw. pun bersabda:
«اِنَّ اللهَ زَوَى لِى الاَرْضَ فَرَاَيْتُهَا مَشَارِقَهَا وَ
مَغَارِبَهَا وَ سَيَبْلُغُ مُلْكُ اُمَّتِى مَا زُوِيَ لِيْ مِنْهَا»
Sesungguhnya Allah telah memperlihatkan kepadaku bumi ini
hingga aku melihat ufuk timur dan ufuk baratnya. Dan
kekuasaan umatku akan sampai pada apa yang telah diperlihatkan kepadaku. (HR.
Muslim).
Kapitalisme
sistem batil, sementara syariah dan Khilafah adalah sistem yang haq. Dan,
sistem haq pasti akan menang. Bukankah Allah SWT berjanji:
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ
فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ ﴿١٨﴾
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil
lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu
lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan
sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya) (TQS.
Al-Anbiya [21]:18).
Allahu
Akbar (3x), wa lillahil hamd
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah.
Kita
adalah umat terbaik, sekali lagi umat terbaik, yang dilahirkan untuk seluruh
umat manusia. Kita adalah pengikut Rasulullah Saw, Nabi terakhir dan pemimpin
para Rasul. Nenek moyang kita adalah para Khulafa’ Ar-Rasyidin, para panglima
Mujahidin. Allah berjanji menolong siapa saja yang menolong-Nya, dan janji Allah
pasti benar. Semua ini tidak hanya berlaku di Akhirat, tapi juga berlaku di
Dunia, di mana kemenangan, keberhasilan, dan kebangkitan umat ini benar-benar
akan terwujud kembali. Allah SWT berfirman:
إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ
آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ ﴿٥١﴾
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat). (TQS. Ghafir [40]:
51)
Akhirnya,
di hari yang mulia ini, setelah sebulan penuh kita membangun dan meningkatkan
ketakwaan kita selama Ramadhan, yang penuh rahmah dan maghfirah, kami
menyerukan kepada seluruh umat Islam, para pimpinan ormas, orpol, ulama, wakil
rakyat, wartawan, anggota TNI/Polri, pejabat pemerintah, cendekiawan, usahawan
dan serikat-serikat pekerja, serta para pemuda dan mahasiswa, untuk secara
sungguh-sungguh mengamalkan syariah Islam dan berjuang bersama bagi tegaknya
Khilafah dan syariah secara kaffah, dan menempatkan perjuangan penegakan syariah
sebagai agenda utama kaum Muslim. Sesungguhnya, penerapan syariah dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara, merupakan kewajiban setiap
Muslim, sekaligus merupakan wujud keberhasilan kita dalam meraih ketakwaan.
Semoga
Allah SWT memberi kita kesabaran dan kekompakan, serta memungkinkan saudara
untuk memainkan peran yang penting dalam menegakkan dan memperjuangkan
datangnya negara Khilafah. Allah SWT berfirman:
فَاللّهُ خَيْرٌ حَافِظاً
وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ﴿٦٤﴾
“Maka Allah adalah sebaik-baiknya penjaga
dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” (TQS
Yusuf [12: 64])
Allahu
Akbar 3x Walillahil Hamd
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,
Semoga
Allah SWT memberikan kepada kita kekuatan iman dan semangat untuk menjalankan
hukum-hukum Allah SWT. Serta mengelompokkan kita dalam golongan pejuang-pejuang
Islam, yang berupaya mewujudkan Khilafah, yang mengikuti manhaj (metode) Nabi
Saw. Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal ibadah kita selama bulan
Ramadhan diterima di sisi Allah SWT, dan kita berhasil meraih derajat takwa.
اَللّهُمَّ
صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَمَنْ
دَعَا إِلَى اللهِ بِدَعْوَةِ اْلإِسْلاَمِ وَمَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّةِ رَسُوْلِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحسْاَنٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَللّهُمَّ
اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا،
أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اَْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْناَ بِاْلإيْماَنِ كاَمِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلدَّعْوَةِ
حَامِلِيْنَ وَبِاْلإِسْلاَمِ مُتَمَسِّكِيْنَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ
وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَفِي اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ
رَاضِيْنَ وَلِلنِّعَمِ شاَكِرِيْنَ وَعَلَى اْلبَلاَءِ صاَبِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ بِلاَدَنَا هَذَا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ سَخَاءً رَخاَءً،
اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَناَ سُوْأً فَاَشْغِلْهُ فِي نَفْسِهِ وَمَنْ كَادَنَا
فَكِدْهُ وَاجْعَلْ تَدْمِيْرَهُ فِي تَدْبِيْرِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ فِيْ ضِمَانِكَ
وَأَمَانِكَ وَبِرِّكَ وَاِحْسَانِكَ وَاحْرُسْ بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لاَ تَناَمُ
وَاحْفَظْناَ بِرُكْنِكَ الَّذِيْ لاَ يُرَامُ.
اَللّهُمَّ
يَا مُنْـزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ الْحِساَبِ وَمُحْزِمَ اْلأَحْزَابِ اِهْزِمِ
اْليَهُوْدَ وَاَعْوَانَهُمْ والَصَلِّيْبِيِّيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَاَنْصَارَهُمْ
وَالرَّأْسُمَالِيِّيْنَ وَاِخْوَانَهُمْ وَ اْلإِشْتِرَاكَيِّيْنَ
وَالشُيُوْعِيِّيْنَ وَاَشْيَاعَهُمْ
وَنَسْأَلُكَ
اللَّهُمَّ تَحْرِيْرَ بِلاَدِ فَلَسْطِيْنِ وَاْلأَقْصَى، وَالْعِرَاقِ، وَ
الشَّيْشَانَ، وَ أَفْغَانِسْتَانَ، وَسَائِرِ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ
نُفُوْذِ الْكُفَّارِ الْغَاصِبِيْنَ وَ الْمُسْتَعْمِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
ارْحَمْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَحْمَةً عَامَّةً تُنْجِيْهِمْ بِهَا
النَّارَ وَتُدْخِلْهُمْ بِهَا الْجَنَّةَ. اَللَّهُمَّ اَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ
أَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يُحِبُّنَا وَيَدْعُوْ لَنَا فَثَقِّلْ
مِيْزَانَهُ وَحَقِّقْ اِيْمَانَهُ وَاجْعَلْهُ فِي الْجَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ
اْلاَعْلَى. وَاَيُّمَا عَبْدٍ اَوْ اَمَةٍ مِنْ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
عَلَى خَطَأِ وَهُوَ يَظُنُّ اَنَّهُ عَلىَ الْحَقِّ فَرُدَّهُ اِلَى الْحَقِّ
رُدًّا جَمِيْلاً. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا ِلإِخْوَانِناَ الْمُسْلِمِيْنَ
حَيِّنِيْنَ لَيِّنِيْنَ سَهِّلِيْنَ حَبِيْبِيْنَ قَرِيْبِيْنَ. وَنَسْأَلُكَ
اَنْ تَجْعَلَناَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُيَسِّرِيْنَ وَلاَ تَجْعَلَناَ مُعَسِّرِيْنَ
وَمُنَفِّرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
اجْعَلِ الْقُرْآنَ الْكَرِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ اَبْصَارِنَا وَذِهَابَ
أَحْزَانِنَا وَجَلأََ هُمُوْمِنَا، اَللَّهُمَّ عَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا
وَذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَ
أَطْرَافَ النَّهَارِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَحِلُّوْنَ
حَلاَلَهُ وَيُحَرِّمُوْنَ حَرَامَهُ وَيَتْلُوْنَ حَقَّ تِلاَوَتِهِ، اَللَّهُمَّ
اجْعَلْهُ هَادِيًا لَنَا فِي حَيَاتِنَا وَمُؤْنِسًا لَنَا فِي قُبُوْرِنَا
وَحُجَجًا لَنَا مِنَ النَّارِ وَقَائِدًا لَنَا اِلَى الْجَنَّةِ
اَللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التُّقَى وَ الْعَفَافَ وَالْغِنَى نَاتِجَةً مِنْ
صِيَامِنَا وَ اجْعَلْهُ شَافِعًا لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِإِذْنِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةِ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ تُعِزُّ
بِهَا اْلإِسْلاَمَ وَاَهْلَهُ وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَاَهْلَهُ، وَ
اجْعَلْناَ مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ لإِقَامَتِهَا
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا
مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا وَصِيَامَنَا
وَقِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا، اَللَّهُمَّ اَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا
لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ
عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا
وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا
وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِرِيْنَ
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ
عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، كُلُ عَامٍ وَ
أَنْتُمْ بِخَيْرٍ
اللهُ
أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar